Hanya Engkau Saja…
Wahai Kekasih Hati…
Engkau lah pemilik hati yang rapuh ini, Maha mengetahui dengan pasti apa yang terucap dan tak tersampaikan
Ketika malam terlalu pekat, suara jangkrik pun menghilang, dalam kesepian teramat mencekam, Engkau saja yang selalu setia menemani hati ini.
Dalam kegelisahan jiwa, hanya wajah teduh Mu yang mempu mengusir segala kebimbangan dan ketidakpastian.
Wahai Kekasih Hati…
Engkau lah pemilik hati yang rapuh ini, Maha mengetahui dengan pasti apa yang terucap dan tak tersampaikan
Ketika malam terlalu pekat, suara jangkrik pun menghilang, dalam kesepian teramat mencekam, Engkau saja yang selalu setia menemani hati ini.
Dalam kegelisahan jiwa, hanya wajah teduh Mu yang mempu mengusir segala kebimbangan dan ketidakpastian.
Wahai Maha Perkasa…
Jika kaki ini lemah, tak mampu mengayunkan langkah, siapa lagi yang mambantu? Ketika tangan ini terkulai tak kuasa menggerakkan tasbih Agung-Mu, kemana lagi hamba akan mengadu?
Ketika perjalanan ini sampai ke dinding terjal, dibelakang di penuhi buaya, siapa lagi yang mampu mengangkat kepuncak dengan Selamat?
…Hanya Engkau saja Wahai Kekasih Hati.
Wahai Maha Penolong…
Engkau telah kuatkan jiwa dan raga hamba selama ini, hanya dengan kekuatan-Mu hamba bisa menjadi berdaya kembali.
Berilah keselamatan dan kesejahteraan kepada para kekasih-Mu, hamba-hamba Mu yang selalu memuja dalam kesunyian dan keramaian.
Kuatkan iman hamba ya Tuhan, kuatkan hati hamba ya Rabbi, kuatkan jiwa hamba wahai pemilik Jiwa…
Ampuni segala dosa hamba ya Tuhan, dosa yang sengaja maupun yang tak hamba sadari…
Tetap lah Engkau selalu di hati selamanya karena tak ada lagi pintu yang akan ku ketuk hingga ajal tiba
Hari ini… ketika raga tak sampai, maka izinkan rindu dan air mata ini mewakili rasa cinta mendalam yang tak lapuk di panas dan tak lekang di waktu…
Izinkan Perasaan mendalam ini terbang bersama hembusan angin, bersama hangatnya mentari, bersama getaran suci-Mu hingga sampai kehadirat-Mu ya Rabbi dan dirasakan juga oleh para kekasih-Mu yang Mulia.
Jika kaki ini lemah, tak mampu mengayunkan langkah, siapa lagi yang mambantu? Ketika tangan ini terkulai tak kuasa menggerakkan tasbih Agung-Mu, kemana lagi hamba akan mengadu?
Ketika perjalanan ini sampai ke dinding terjal, dibelakang di penuhi buaya, siapa lagi yang mampu mengangkat kepuncak dengan Selamat?
…Hanya Engkau saja Wahai Kekasih Hati.
Wahai Maha Penolong…
Engkau telah kuatkan jiwa dan raga hamba selama ini, hanya dengan kekuatan-Mu hamba bisa menjadi berdaya kembali.
Berilah keselamatan dan kesejahteraan kepada para kekasih-Mu, hamba-hamba Mu yang selalu memuja dalam kesunyian dan keramaian.
Kuatkan iman hamba ya Tuhan, kuatkan hati hamba ya Rabbi, kuatkan jiwa hamba wahai pemilik Jiwa…
Ampuni segala dosa hamba ya Tuhan, dosa yang sengaja maupun yang tak hamba sadari…
Tetap lah Engkau selalu di hati selamanya karena tak ada lagi pintu yang akan ku ketuk hingga ajal tiba
Hari ini… ketika raga tak sampai, maka izinkan rindu dan air mata ini mewakili rasa cinta mendalam yang tak lapuk di panas dan tak lekang di waktu…
Izinkan Perasaan mendalam ini terbang bersama hembusan angin, bersama hangatnya mentari, bersama getaran suci-Mu hingga sampai kehadirat-Mu ya Rabbi dan dirasakan juga oleh para kekasih-Mu yang Mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar